Senin, 27 Desember 2010

SIX KEYS TO BEING EXCELLENT AT ANYTHING

SIX KEYS TO BEING EXCELLENT AT ANYTHING :
1. Pursue what you love (passion)
Awal dari sebuah pekerjaan adalah niat. Berusahalah menyukai apa yang akan menjadi pekerjaan Anda nanti. Jangan beranggapan bahwa pekerjaan yang tidak Anda suka akan membuahkan hasil yang tidak maksimal. Itu semua bergantung pada niat Anda saat memulai pekerjaan tersebut. Jika Anda beranggapan bahwa hasilnya akan baik maka baiklah hasil dari apa yang Anda kerjakan, namun jika Anda beranggapan bahwa akhirnya akan buruk, maka buruklah hasil pekerjaan Anda. Jangan anggap pekerjaan itu adalah beban namun anggaplah pekerjaan itu adalah hobi yang sangat menyenangkan untuk dilakukan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya mencoba untuk menyukai pekerjaan tersebut.

2. Do the hardest work first
Agar pekerjaan yang akan Anda kerjakan membuahkan hasil yang maksimal sesuai dengan apa yang Anda inginkan, maka hendaklah Anda mengerjakan suatu pekerjaan yang Anda anggap lebih sulit dahulu. Mengapa demikian?Alasannya, jika Anda memulai dengan sesuatu yang mudah, Anda akan meremehkan pekerjaan yang lain. Padahal Anda belum mengetahui kapasitas pekerjaan tersebut lebih sulit atau bahkan sangat sulit sehingga pekerjaan yang seharusnya lebih cepat selesai jadi tertunda karena mengerjakan pekerjaan yang sulit dibagian akhir. Lain halnya saat kita mengerjakan ujian, biasanya kita memulai dengan sesuatu yang mudah namun pada akhirnya pertanyaan yang sulit jadi terbengkalai. Jadi, mulailah memperhatikan mana pekerjaan yang harus Anda dahulukan demi mencapai hasil yang maksimal.

3. Practice intensely
Kita bisa karena terbiasa. Pernahkah Anda membayangkan seorang pemain sepak bola bisa menang dalam pertandingan tanpa latihan. Atau anak yang pandai matematika bisa memenangkan kompetisi matematika tanpa belajar dan berlatih. Hal itu sangat mustahil terjadi. Karena, latihan yang rutin dan terus-menerus merupakan salah satu kunci untuk bisa menjadi pandai.

4. Seek expert help
Kita hidup di dunia ini tidak lepas dari bantuan orang lain. Kita juga harus bisa bersosialisasi dengan orang lain. Dalam urusan pekerjaan Anda dianjurkan untuk saling share dengan teman-teman yang lain. Mulai dari membahas soal pekerjaan sampai obrolan yang membuat Anda semakin dekat dengan teman-teman Anda yang lain untuk menjalin rasa persaudaraan antar sesama. Jangan pernah malu untuk bertanya tentang apa yang Anda tidak ketahui. Karena bertanya bukan berarti bodoh tetapi hanya saja Anda memamng kurang mengerti dibidang tersebut.

5. Take regular renewel break
Setiap manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan. Namun, yang perlu kita pikirkan yaitu bagaimana cara kita untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut untuk kedua kalinya. Kesalahan yang pernah kita lakukan harusnya bisa menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi kita untuk menjalani pekerjaan selanjutnya agar tidak terjadi kesalahan yang sama. Hal yang harus diperhatikan yaitu mulailah dengan mengenali jenis pekerjaan yang akan kita kerjakan. Setelah itu kita mulai memikirkan bagaimana cara mengerjakan pekerjaan tersebut agar tidak terjadi kesalahan. Pemikiran yang sangat sederhana adalah mulailah memperbaiki sesuatu dari dalam diri kita sendiri.

6. Ritualize
Bekerja keras tanpa doa bagaikan sayur tanpa garam. Maka akan hambar rasanya. Sama hal nya seperti kita belajar dengan giat dalam menempuh ujian namun tanpa ada doa maka tidak akan terealisasikan dengan maksimal. Kita sebagai manusia bisa berkeinginan namun tetap Tuhan yang berkehendak. Sekuat apapun kerja kita tapi jika Tuhan tidak menghendakinya maka pekerjaan tersebut tidak akan sempurna. Maka untuk memulai suatu pekerjaan hendaklah doa yang menjadi hal utama untuk menyempurnakan usaka kita.

Resensi Novel "DEALOVA"

DEALOVA
Karra adalah seorang gadis belia tomboy yang punya hobi bermain basket. Karra mempunyain seorang kakak laki-laki bernama Iraz. Iraz adalah anak Band yang tampan dan ia sangat sayang sekali dengan adik perempuan satu-staunya yaitu Karra.Karra mempunyai seorang sahabat bernama Vinta, gadis manja yang feminim dan sangat cerewet. Namun, Karra sangat sayang dengan sahabatnya yang satu ini. Iraz memiliki sahabat sekaligus teman satu Band dengannya yaitu Ibel dan Ibel sangat menyukai Karra namun sayangnya Karra tidak mengetahui hal tersebut.
Pada suatu saat ada anak baru di sekolah Karra bernama Dira. Dira anak yag manis dan punya hobi yang sama dengan Karra yaitu bermain basket. Namun, Dira memiliki sifat yang sangat tertutup sehingga tidak mudah dekat dengan banyak orang apalagi orang baru yang belum pernah ia kenal.
Suatu saat Dira bertemu dengan Karra. Entah apa yang terjadi seiring dengan berjalannya waktu Dira mulai menyimpan perasaan kepada Karra tetapi Karra tidak mengetahuinya. Dira sangat pintar menyimpan perasaannya kepada Karra sehingga Karra pun tidak sadar jika Dira menyukainya. Pada suatu waktu Dira terlibat pertengkaran dengan teman sebayanya di sekolah sampai akhirnya Dira babak belur. Dira sempat sembunyi dari Karra karena takut jika Karra mengetahui dirinya babak belur karena bertengkar dengan temannya. Sampai akhirnya Karra menemukan Dira sedang tergeletak kesakitan penuh luka dan darah diwajahnya. Karra sempat tercengang melihat Dira babak belur dan Karra pun bertanya kenapa Dira sampai seperti itu. Namun, Dira tidak mau mengakui kenapa ia sampai seperti ini. Karra pun membantu Dira mengobati lukanya yang lumayan parah itu.



Suatu saat Dira mengajak Karra ke suatu tempat yang indah di Bukit yang diberi nama Bukit Bintang. Sepertinya Dira sudah tidak mau berlama-lama memendam rasa sukanya kepada Karra sampai akhirnya Dira menyatakan Cintanya kepada Karra dengan memberi sebuah pilihan. Jika Karra mau menerima cinta Dira maka Karra harus mengambil hiasan bintang besar yang ada ditangan Dira jika Karra tidak mau menerima cinta Dira maka Karra harus mengambil hiasan bintang kecil yang ada ditangan Dira. Sampai akhirnya Karra mengambil bintang yang besar dari tangan Dira. Dan mereka pun berpacaran.
Suatu saat sikap Dira yang tadinya baik dan ramah berubah jadi angkuh dan sangat cuek. Pada awalnya Karra sangat bertanya-tanya mengapa sikap Dira berubah dan sampai akhirnya Karra pun mengetahui mengapa perubahan itu terjadi. Hal itu terjadi karena Dira mengidap penyakit kanker otak yang sangat parah. Namun, Dira tidak mau mengakuinya sampai akhirnya Karra mengetahuinya sendiri. Seiring berjalannya waktu Dira masuk rumah sakit karena penyakitnya sudah tidak tertahan lagi dan Karra pun sangat terkejut mendengarnya. Dan ternyata Dira sudah tidak bisa hidup lebih lama lagi.